top of page

Kuliah Umum PembaTIK Level 4 - Berbagi "Motivasi Guru Dalam Mendidik: Belajar Dalam Mengajar"

Writer's picture:  Hasrawati Hasan Sandiong Hasrawati Hasan Sandiong

Updated: Oct 20, 2020

PembaTIK menjadi Wadah untuk para guru menumbuhkan motivasi, kreatifitas, dan inovasi guru dalam pembelajaran berbasis TIK. selain itu, untuk meningkatkan profesionalisme pendidik melalui berbagi pengetahuan, keterampilan, dan wawasan dalam pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.


Manfaat Mengikuti PembaTIK

  • Meningkatkan kemampuan TIK sesuai dengan perkembangan teknologi terkini

  • Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional

  • Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar.


Selasa, 15 September 2020 Pk. 11.30 - 13.00 WITA,


Butet Manurung, MAAPD Sebagai pembicara kedua dalam kuliah Umum dengan tema: "Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar", merupakan seorang Aktivis Pendidikan dan Pendiri Sokola Rimba dalam kuliah umumnya yang berjudul "MOTIVASI GURU DALAM MENDIDIK: BELAJAR DALAM MENGAJAR" memberikan banyak pemikiran - pemikiran baru juga motivasi dalam menghadapi kebutuhan peserta didik di sekolah dalam proses pembelajaran yang dipandu secara virtual oleh DRB Prov. Papua, Restyn Yusuf.


Butet Manurung, dalam kuliah umumnya menyatakan bahwa:

"Kita sebagai guru memiliki tanggung jawab sosial untuk memastikan pendidikan yang kita berikan itu tidak hanya kontekstual tapi juga berdampak dan dipastikan proses-proses pendidikan tersebut harus dimulai dari mencintai diri kita sendiri, memastikan anak-anak mengenal lingkungannya, adat istiadatnya dan orang-orang sekitarnya."

Dari kuliah tersebut kita bisa menemukan istilah "Sekolah Untuk Pergi" yang merupakan suatu anggapan bahwa kebanyakan masyarakat yang tinggal disuatu daerah meninggalkan kampung halamannya dan adat istiadatnya untuk menuntut ilmu sehingga semakin tinggi tingkat pendidikannya, ia akan semakin jauh dengan realitas kampung halamannya.


Kak Butet Manurung menekankan bahwa Guru itu Belajar dulu sebelum mengajar karena guru mempunyai tanggung jawab sosial selain mengajar. Kak Butet juga menekankan bahwa pada prinsip Guru yaitu:

  1. Kerendahan Hati (Humility) = Human, Humus, humble

  2. Hakikat Pendidikan (Education) = Membebaskan/ mengeluarkan dari permasalahan

Beliau memaparkan bahwa "Pendidikan itu harus kontekstual berdampak artinya berkontribusi dalam kehidupan, Mengajarkan kesadaran kritis dan kepekaan sosial sejak dini".

Butet Manurun menyatakan sebuah kutipan yang sangat menarik yaitu:

“Sekolah harus memberi manfaat untuk kehidupan saat ini, bukan masa depan. Karena Jika kita memelihara hari ini, kita akan memelihara masa depan.” - Orang Rimba

Diakhir kuliah umum, Butet Manurung memberi pesan yaitu:

"Konteks yang ada seharusnya membentuk konten pembelajaran dari kita, bukan sebaliknya pelajaran yang kita bawa mencoba membawa membentuk masyarakat yang ada disitu - Context shape content, not the other way around"

"Merdeka belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia"


Selalu Berbagi Bersama Rumah Belajar Belajar dimana Saja, Kapan Saja, Dengan Siapa Saja


48 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


SIGN UP AND STAY UPDATED!

Thanks for submitting!

  • LinkedIn
  • Google Play
  • YouTube
  • Pinterest
  • Twitter
  • Instagram
  • Facebook

© 2020 by Education, Technology, Language and Art

bottom of page